Baznas Gresik Pegang Peran Penting Dalam Wujudkan Gresik Bebas Stunting

Baznas Gresik Pegang Peran Penting Dalam Wujudkan Gresik Bebas Stunting

09/05/2023 | Humas

BaznasGresik | Baznas Gresik turut andil dan berkonstibusi dalam hal penurunan kasus stunting di Kabupaten Gresik. Bahkan, hal tersebut menjadi program prioritas dalam hal mewujudkan Gresik bebas stunting. 

 

Hal tersebut tersampaikan di acara  penguatan peran Tim Pendamping Keluarga (TPK) pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Yang diselenggarakan oleh Dinas Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan dan Anak (KBPPPA) di Balai Desa Randuagung Kecamatan Kebomas, Senin (8/5/2023). 

 

Acara tersebut, dalam rangka percepatan penurunan stunting dan penyerahan bantuan pangan kepada keluarga resiko stunting. 

 

Kegiatan tersebut, dihadiri Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, Camat Kebomas, Yusuf Ansori, Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznaz) Gresik, Muhammad Mujib, Kepala Kantor Pos Cabang Gresik, Maestro Yunan, dan Kepala Desa Randuagung Khambali.

 

Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani menyampaikan, stunting masih menjadi masalah yang harus segera diselesaikan. Berdasarkan hasil survei status gizi di Indonesia tahun 2022 prevelensi stunting berada di angka 21,6%. Namun, sampai hari ini penyebaran kasus baru stunting dengan kasus kesembuhan cenderung lebih tinggi angka sembuhnya.

 

“Apakah stunting dapat dicegah ? kita punya gerakan pemberian tablet penambah darah kepada usia remaja setiap hari Jum'at. Ini artinya ada pencegahan para calon pengantin muda agar saat menikah bayi yang dilahirkan tidak berisiko stunting,” ucap Bupati. 

 

Selain itu, Pemerintah juga punya gerakan bapak asuh. Dalam gerakan ini,  mengajak para dermawan menjadi dokter atau bapak asuh, dengan menyisihkan 10 ribu rupiah perhari, untuk kebutuhan protein hewani yang diberikan kepada anak berisiko stunting.

 

“Treatment atau perlakuannya, selama 90 hari memberikan tambahan gizi secara stimulan kepada anak berisiko stunting. Serta rutin melakukan pengukuran secara berkala oleh kader dengan didukung alat yang memadai,” urai  Gus Yani sapaan akrabnya. 

 

Tidak hanya itu, Pemkab Gresik juga  bersinergi dengan Kantor Pos. Sebagai operator pendistribusian penyaluran bantuan pangan nasional berupa 10 butir telur dan 1 potong ayam. 

 

“Serta dari Baznaz Gresik berupa sembako, kacang hijau, susu, dan beras,” jelasnya. 

 

“Ada 38 kasus stunting di Desa Randuagung. Ini harus diselesaikan dengan pendataan, menimbang bayi secara rutin serta memberi tambahan makanan yang banyak mengandung protein pada anak,” tambahnya. 

 

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KBPPPA) Kabupaten Gresik dr Titik Ernawati menyampaikan dalam laporannya, tujuan pada kegiatan ini yaitu memberikan pemahaman tentang 1000 HPK dalam penurunan stunting kepada TPK maupun keluarga resiko stunting.

 

“TPK bertugas melakukan penyuluhan, memfasilitasi pelayanan rujukan dan memfasilitasi pemberian bantuan sosial, serta melakukan pengamatan yang sistematis dan terus menerus terhadap data dan informasi tentang kejadian penyakit atau masalah kesehatan (surveilans Red) kepada sasaran keluarga berisiko stunting,” paparnya. 

 

Di kegiatan itu, lanjut dia Baznas Gresik juga menyerahkan cadangan pangan pemerintah (CPP) kepada 39 keluarga resiko stunting berupa 1 ekor ayam, 1 pack telur (10 butir) dan sembako. 

 

“Peserta kegiatan terdiri dari 21 tim pendamping keluarga dan 39 orang penerima manfaat,” tutupnya.

 

Setelah acara selesai, dilakukan penyaluran  bantuan cadangan pangan nasional secara simbolis oleh Bupati Gresik kepada keluarga penerima manfaat. (Humas Baznas Gresik)

 

Bupati saat menyerahkan bantuan cadangan pangan nasional secara simbolis oleh Bupati Gresik kepada keluarga penerima manfaat di Desa Randuagung, Kecamatan Kebomas, Gresik (Foto : Prokopim Pemkab Gresik)

Copyright © 2022 BAZNAS

Kebijakan Privasi   |   Syarat & Ketentuan   |   FAQ